Tenorit

Tenorit
Sampel tenorit
Umum
KategoriMineral oksida
Rumus
(unit berulang)
CuO
Klasifikasi Strunz4.AB.10
Sistem kristalMonoklinis
Grup ruangC2/c
Sel unita = 4,6837(5) Å
b = 3,4226(5) Å
c = 5,1288(6) Å; β = 99,47°; Z = 4
Identifikasi
WarnaAbu-abu baja, abu-abu besi, hitam
PerawakanKristal, melengkung, bersisik, dendritik; biasa pulverulen, bau tanah, masif
Bentuk kembaranNormal pada {011}, membentuk gugus stelat; lamelar
BelahanBuruk hingga tak jelas
FrakturKonkoidal sampai tidak rata
Sifat dalamRapuh; fleksibel dan elastis dalam skala tipis
Kekerasan dalam skala Mohs3,5 - 4
KilauMetalik hingga tanah
GoresHitam
DiafaneitasTak tembus pandang, serpih tipis transparan
Berat jenis6,5
Sifat optikBiaksial +
PleokroismeJelas; coklat terang hingga gelap
Referensi[1][2][3]
Variasi utama

Tenorit adalah mineral oksida tembaga dengan rumus sederhana CuO.

Keterjadian

Tenorite dengan azurite dari Nischne Tagilsk, Ural, Rusia

Tenorit terjadi dalam zona pelapukan atau teroksidasi yang terkait dengan yang terutama bijih tembaga sulfida. Tenorit sering terdapat dengan chrysocolla dan tembaga karbonat, azurit dan malasit. Warna abu-abu kusam-hitam tenorit sangat kontras dengan dengan biru chrysocolla. Cuprite, tembaga alami dan Fe–Mn oksida juga terjadi di lingkungan ini.

Selain hidrotermal, tenorite juga terjadi sebagai sublimat vulkanik dari Vesuvius, Campania, dan Etna, Sisilia, Italia. Sebagai sublimat, ia terbentuk dengan tembaga klorida, alkali klorida dan kotunit. Pertama kali terjadinya sublimat vesuvian dinamakan melaconise atau melaconite oleh F. S. Beudant pada tahun 1832.[4]

Nama tenorit diberikan pada tahun 1841 sesuai ahli botani italia Michele Tenore (1780-1861).

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Handbook of Mineralogy
  2. ^ Webmineral data
  3. ^ Mindat
  4. ^ Chisholm, Hugh, ed. (1911), Encyclopædia Britannica (edisi ke-11th), Cambridge University Press 
  • l
  • b
  • s